
1. Disiplin : PNS Padang pariaman ketika itu mungkin tidak bisa melupakannya, tidak usah disampaikan bagaimana disiplinnya beliau, tanya saja kepada PNS padang pariaman. Sedangkan untuk disiplin beliau selalu mengontrol masyarakatnya setiap saat. Dimana kalau kedapatan oleh masyarakat dalam jam-jam kerja masih nongkrong di warung-warung kopi, beliau dengan rasa penuh tanggung jawab menegurnya, dan bahkan kalau masih membandel akan menempeleng orang yang bersangkutan, ketika ada yang bertanya tindakan beliau salah, beliau mengatakan bahwa tindakan tersebut bukan beliau lakukan selaku Bupati, tetapi sebagai orang tua, paman atau bapak, dalam hal mendidik anak dan keponakannya.
2. Kebersihan, semasa periode beliau semua rumah di pariaman pakai pagar, bagi yang tidak berkemampuan cukup dengan pagar bambu yang dicat putih, bagi warga yang tidak mampu disubsidi berupa besi paku dsb.
Suatu ketika beliau bersepeda untuk bermain tenis, beliau melewati asrama kodim di Kampung Baru beliau menemukan sampah berserekan dihalaman asrama, beliau turun dari sepedanya seraya mencari pemilik Asrama, penghuni asrama ketika melihat yang datang adalah Bupati, dengan seketika pemilik Asrama lari tunggang langgang. Sebaliknya dengan rendah hati Bapak ANAS MALIK membersihkan sampah yang berserakan tersebut.
Demikian juga halnya dengan kebersihan pantai, siapa yang tidak kenal dengan istilah WC terpanjang didunia. Sebutan ini diberikan tidak lain disebabkan warga yang tinggal dipesisir pantai buang hajat dipinggir laut. Semuanya ini beliau benahi dengan baik, dan sekarang pantai pariaman menjadi Icon pariwisata pariaman Kota Pariaman.
3. Gotong Royong, ketika itu boleh dikatakan tidak ada orang di Indonesia yang tidak kenal dengan Kabupeten Padang Pariaman. Padang Pariaman dikenal dengan prestasinya dalam berbagai bidang yang ditandai dengan berbagai penghargaan, seperti ABRI MASUK DESA dengan program Manunggal Sakato terbaik se Indonesia serta penghargaan PRASAMYA PURNA KARYA NUGRAHA, penghargaan keberhasilan dibidang pembangunan dari Presiden RI. Banyak prestasi lain yang telah diukirnya
Yang saya ceritakan tsb hanya selayang pandang keberhasilan dari Bapak Anas Malik. kembali kepada BLUSUKAN tadi ada sepenggal kisah, yang tidak luput dari ingatan saya tentang BLUSUKAN Bapak Anas Malik, dimana Ketika selesai shalat subuh beliau melaksanakan rutinitasnya keliling kota dengan sepeda. Diperjalanan beliau menemukan halaman rumah yang belum disapu oleh pemiliknya, kemudian beliau langsung mengetuk pintu rumah tersebut, dan keluar seorang ibu sambil memaki-maki beliau, ternyata pemilik rumah tersebut mengidap gangguan ingatan, beliau kaget.
BLUSUKAN lainnya adalah ketika dia mengunjungi warganya disebuah rumah, Bapak ANAS MALIK a mengetuk pintu rumah yang dikunjungi tersbut, ternyata pemilik rumah sedang berada di dapur, dan pemilik rumah menyuruh anaknya melihat kedepan siapa tamu yang dating, lalu sianak bertanya pada beliau Bapak siapa?, lalu Bapak ANAS MALIK menjelaskan bahwa beliau adalah bupati, anak tersebut heran karena beliau hanya menggunakan kaos oblong pakai handuk dan sebuah sepeda. Si ibu berteriak sambil bertanya, “siapa yang dating Nak”, sianak menjawab dalam logat pariaman, “Kecek e wee Bupati mak” (indonesianya, Katanya dia Bupati Ibu), si Ibu bergegas lari kedepan sambil membawa sapu, tanpa diperintah si ibu langsung menyapu halamannya, sambil berkata maaf Pak saya tadi kesiangan.
Demikianlah kesederhanaan seorang ANAS MALIK yang tanpa dibuat-buat, dimana sudah puluhan tahun beliau meninggal, namun sampai sekarang sosok beliau masih dikenang warganya. Kalau seandainya kepemimpinan beliau berada pada kondisi sekarang, mungkin ELEKTABILATAS beliau akan melebihi calon yang ada sekarang, sebab tanpa PENCITRAAN saja beliau begitu dikenal.
Bahkan diakhir jabatannya beliau diminta untuk menjadi Gubernur Bengkulu, beliau tolak dengan halus dengan alasan kesehatan, disini kita melihat bahwa beliau bisa mengendalikan sahwatnya yang haus dari kekuasaan.
Satu hal yang membuat kita prihatin adalah, di akhir jabatannya, beliau tidak memiliki rumah pribadi, dan hanya punya sebuah kendaraan pribadi yang sangat sederhana.
Terakhir Hanya sepenggal kalimat yang dapat kita ucapkan : semoga Arwah beliau ditempatkan Allah ditempat yang layak, dan apa yang beliau contohkan akan menjadi ketauladan bagi pemimpin-pemimpin masa depan.
sumbernya disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar